Macan Tidur |
Indonesia Macan Asia yang sedang tertidur..!
Apakah iya.....?
Yap judul artikel saya kali ini mengenai salah satu julukan Negara Republik Indonesia yang membuat saya tertarik untuk membahasnya
Indonesiaku, banyak para ahli yang mengakui akan kekayaan nusantara, dan sepakat mengenai potensi yang dimiliki ibu pertiwi.
Sayangnya pemerintah Indonesia hanya menutup mata akan kekayaan yang kita punya.
Berpura-pura tidak tau dan membaiarkan negara lain yang mengurusnya.
Macan Asia yang Tertidur, begitu dunia menyebut negara Indonesia.
Kita tau pada masa Soeharto, Indonesia pernah mendapat julukan Macan Asia yang membuat Nusantara cukup disegani di dunia.
Namun kini julukan itu hanya menjadi sejarah yang luntur dimakan waktu.
Indonesiaku, negara yang memliki segudang potensi yang siap untuk dikembangkan, tetapi hanya sedikit orang yang bekarya.
Mental bangsa yang sangat lembek dalam menghadapi kerasnya arus globalisasi.
Masalah-masalah yang mulai membuat saya geram terhadap pemerintah Indonesia.
Seandai nya indonesia menjadi macan asia.
Masih kah ada koruptor berani mengusik sarang macan asia,masih kah ada negara lain memandang indonesia dengan sebelah mata.
Andai kan saja koruptor_koruptor itu mendapat hukuman mati,sepeti di negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu mambuat peraturan.
Apakah masih ada koruptor yang berani..?
Indonesia nama mu tersohor seanteror penjuru dunia.dengan kekayaan alam nya.tapi kekayaan itu tak tau kemana.
Ketika janji bertebaran di mana-mana berteriak indonesia kaya raya dengan sumberalam nya. Janji mensejah terakan rayat. Tapi nyata nya...?
Koruptor merajalela |
Ditambah lagi para koruptor yang semakin meraja lela.
Negara Indonesia, negara dimana hukum dapat dibeli dengan uang, dan uang yang mengatur seluruh sistem di Indonesia.
Yang kuat diatas yang lemah tetap dibawah. Dimana arti dari sila ke-5 "Keadialan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
Sila yang menjamin keadilan yang sama rata bagi setiap kalangan. Namun berbeda dengan realitanya, Para Koruptor tetap berjaya namun masyarakat tetap menderita.
Pancasila yang selalu kita junjung tinggi, kini mulai diinjak-injak oleh masyarakat sendiri.
Masyarakat tidak mampu |
Membuat saya terkadang ingin menangis.
Indonesia memiliki sekitar 250 juta jiwa dimana sekitar 13 persen diantarnya merupakan masyrakat menengah kebawah.
Pemandangan yang cukup miris melihat potensi yang dimiliki Indonesia namun tidak bisa dioptimalkan sebaik-baiknya.
Indonesiaku, negara yang memiliki segudang kekayaan alam yang siap diolah, namun malah negara lain yang mengolahnya.
Masih ingat tidak dengan artikel saya mengenai . Kekayaan alam yang sungguh luar biasa di Papua, malah diambil alih oleh Amerika.
PT Freeport tetap berjaya namun Papua sengsara.
Cukup miris melihat Papua, saya terkadang bertanya kenapa pembangunan di Indonesia hanya berpusat pada Sumatera dan Jawa saja ?
pertanyaan yang mungkin ada dibenak masyarakat Papua.
Yap selama masa orde baru ini pembangunan hanya berpusat di Pulau Sumatera dan Jawa, padah negara Indonesia memliki ribuan pulau yang harus dibenahi.
Indonesiaku, negara yang memiliki sekitar 250 juta jiwa, namun memiliki sekitar 58 juta generasi yang masih rapuh.
Yap, salah satu masalah yang harus segera diselesaikan karena menyangkut masa depan bangsa kita.
Kualitas pendidikan di Indonesia yang dibilang masih tergolong lemah diantar negara-negara di Asia Tenggara.
Membuat mental dan intelektual generasi yang masih sangat jauh tertinggal di kalangan negara di Asia.
Generasi bangsa yang diancam oleh bahayanya Narkoba dan Pornografi, membuat bangsa ini semakin hancur.
Negara kita sedang diambang kehancuran yang dimulai dari para generasi bangsa.
Sebuah bangunan akan kokoh jika pondasinya kokoh, Negara Indonesia akan kokoh jika Generasinya kokoh.
Miris memang, melihat negara yang pernah dijuluki sebagai Macan Asia, sekarang sudah tertidur.
Namun Indonesia hanya tertidur, Indonesia belum mati.
Melalui artikel ini saya berharap Indonesia dapat bangun dari tidur panjangnya.
Waktunya Macan Asia mengaung kembali.
Ayo pak presiden kerahkan seluruh pasukan Kabinet Kerja agar Indonesia mendapat gelarnya kembali sebagai Macan Asia.